Farmasi
Selasa, 06 Desember 2016
Jumat, 12 Agustus 2016
FORMULA OBAT MATA
FORMULA OBAT MATA
LARUTAN CUCI UNTUK MATA MERAH, BERAIR, BENGKAK
Tiap 10 ml mengandung
Asam borat 1g
Dinatrii edetat 5mg
Natrium klorida 10mg
Benzalkonium klorida 1 μg
Aqua p.i ad. 10 ml
Perhitungan W dari zat aktif yang ditambahkan
BM Asam borat = 203,7
E Asam borat : 17 x L =
17 x 3,4 = 0,2838
M 203,7
E Na EDTA : 0,20
E benzalkonium klorida : 0,16
Asam borat :0,2838 x 0,125% =
0,035%
Na EDTA : 0,2 x 0,125% =
0,025%
Benzalkonium klorida : 0,16 x
0,0125% = 0,004%
Total : 0,064%
NaCl yang ditambahkan : 0,9%-0,064% = 0,836%
Penimbangan
Dibuat 6 botol = 6 x 60 ml = 360 ml
V = 360 ml + (10% x 360 ml) = 396 ml
Larutan yang dibuat : 400 ml
Asam borat : 0,125% x 400 ml =
0,5 g = 500 mg
Benzalkonium klorida : 0,025% x
400 ml = 0,1 g = 100 mg
NaCl : 0,8363% x 400 ml = 3,34 g
= 3340 mg
Na EDTA : 0,125% x 400 ml =
0,5 g = 500 mg
Latar Belakang :
§ Zat aktif
yang dipilih adalah Asam borat karena mudah larut dalam air dan mempunyai
khasiat sebagai fungistatik dan antibakteri sehingga diharapkan dapat mengatasi
mata bengkak,berair dan mata merah.
§ Benzalkonium
klorida digunakan sebagai pengawet yang bermanfaat untuk mencegah kontaminasi
mikroorganisme selama pemakaian, karena merupakan dosis ganda.
§ NaCl
digunakan sebagai pengisotonis untuk meningkatkan kenyamanan penggunaannya.
§ Dinatrium
edetat digunakan sebagai agen pengkelat untuk mengikat ion logam-logam yang
berasal dari wadah gelas, selain itu wadah gelas berkapur dapat membebaskan
logam yang dapat mengkatalisis hidrolisis zat aktif menjadi tidak stabil, selain
itu juga preparat mata tidak boleh mengandung logam.
§ Karena
ketidakstabilan zat aktif terhadap cahaya maka wadah yang digunakan adalah
botol coklat.
§ Uji sterilitas
menggunakan teknik penyaringan dengan filter membran karena sediaan ini
mengandung pengawet.
LARUTAN CUCI MATA ASAM BORAT,
ANTIFUNGI, GATAL PD KELOPAK MATA
Formula jadi
Asam borat
1,116 g
Natrium borat
0,191 g
NaCl 0,26 g
Aqua pro
injeksi ad 100 ml
Latar belakang
1. Asam borat dipilih sebagai zat aktif karena berkhasiat sebagai antibakteri
dan fungistatik.
2. Na borat dipilih sebagai pendapar sehingga pH larutan mendekati pH normal
mata yaitu 7,4.
3. Formula ini menggunakan NaCl sebagai zat pengisotonis sehingga tidak
menyebabkan iritasi pada mata.
4. Aqua pro injeksi digunakan sebagai pelarut dalam sediaan ini.
Perhitungan tonisitas
E NaCl Asam borat = 0.50 (
Sprowls, Hal 187 )
E NaCl Natrium borat = 0,42 (
Sprowls, Hal 189 )
V = [ ( W1 x E1
) + ( W2 x E2 ) + ( W3 x E3 ) ] x
111,1
= [ ( 1,116 x 0,50 ) + ( 0,191 x
0,42 ) + ( 0,26 x 1 ) ] x 111,1
= 99, 7922 ml
% tonisitas = 99,7922 ml x
0,9 % = 0,8981 %
100 ml
Perhitungan Volume
Dalam 1 batch berisi 2 botol
V = ( v x n ) +
10 % ( v x n )
= (100 x 2) +
10 % (100 x 2)
= 200 + 20
= 220 ml
Perhitungan Bahan – Bahan
- Asam borat = 1,116 g x
220 ml = 2,455 gram
100 ml
- Natrium borat = 0,191 g
x 220 ml = 0,42 gram
100 ml
- NaCl = 0,26 g x 220 ml =
0,572 gram
100 ml
- Aqua pro injeksi ad 220 ml
Penimbangan
- Asam borat = 2,455 gram
- Natrium borat = 0,42 gram
- NaCl = 0,572 gram
OBAT MATA Na DIKLOFENAK
Formula jadi
Diklofenak
sodium 0,1%
Benzalkonium
klorida 0,02 %
Na EDTA 0,1
%
NaCl 0,858%
Aqua pro
injeksi ad 10 mL
Yuki’S
Diklofenak
sodium 0,1%
Benzalkonium
klorida 0,02 %
NaCl qs
Aqua pro
injeksi ad 10 mL
LATAR BELAKANG PEMILIHAN FORMULA
1. Dosis yang
dipakai 0,1% karena merupakan dosis yang dapat memberikan efek antiinflamasi.
2. Benzalkonium
klorida digunakan sebagai pengawet yang berguna untuk mencegah kontaminasi
mikroorganisme selama pemakaian, karena merupakan sediaan dosis ganda.
3. Dinatrium
edetat digunakan sebagai agen pengkelat untuk mengikat ion logam-logam yang
berasal dari wadah gelas, selain itu wadah gelas berkapur dapat membebaskan
logam yang dapat mengkatalisis hidrolisis zat aktif sehingga menjadi tidak
stabil, selain itu preparat mata juga tidak boleh mengandung logam.
4. NaCl
digunakan sebagai pengisotonis untuk meningkatkan kenyamanan penggunaannya.
5. Karena
ketidak stabilan zat aktif terhadap cahaya maka wadah yang digunakan adalah
botol coklat.
6. Uji sterilitas menggunakan teknik penyaringan dengan filter membran karena
sediaan ini mengandung pengawet.
OBAT MATA MENGANDUNG ATROPIN
SULFAT
Formula dasar (Fornas hal 32):
Atropin Sulfat 100 mg
Natrii Chloridum 70 mg
Benzalkonii Chloridum 2 µl
Dinatrii Edetas 5 mg
Aqua pro Injectione ad, 10 ml
Formula rencana :
Atropin sulfat 0,5%
NaCl q.s.
Benzalkonium klorida 0,02%
Na EDTA 0,05%
Aqua pro Injeksi ad 10ml
Formula Yuki’S
Atropin sulfat 1% (DI 88 hal 1566)
NaCl q.s.
Benzalkonium klorida 0,01%
Aqua pro Injeksi ad 10ml
Latar belakang pemilihan formula
dan cara pengerjaan:
1. Ditambahkan
Benzalkonium klorida sebagai pengawet karena sediaan tetes mata ini dosis
ganda.
2. Pengawet
yang digunakan adalah Benzalkonium klorida karena tidak mengiritasi mata dan
umum digunakan.
3. Sediaan
akhir disterilisasi dengan otoklaf 121°C selama 15 menit karena atropin sulfat
hanya mengembang diudara kering bukan di udara yang mengandung uap air.
TETRASIKLIN HCl
Formula dasar ( martindel 28 hal 1221)
Tiap 10ml mengandung
Tetrasiklin x g
Pengisotonis y g
Pelarut ad x ml
Rencana formula
Tiap 10ml mengandung :
Tetrasiklin HCl 1%
NaCl 0,9%
Aqua P.i ad 10ml
Formula Jadi
Tiap 10ml mengandung:
Tetrasiklin Hcl 1%
Aqua P.i ad 10ml
Wadah : dalam botol 10ml
Rute pemberian : tetes mata
Alasan pemilihan formula:
· Sediaan dibuat
dalam bentuk suspensi rekonstitusi karena Tetrasiklin tidak stabil dalam air.
· Dosis
Tetrasiklin HCl yang digunakan sebanyak 1% dimaksudkan untuk pengobatan antimikroba
pada mata
· NaCl digunakan
sebagai pengisotonis karena sediaan yang dihasilkan hipotonis, sementara
sediaan tetes mata diupayakan isotonis..
Pembuatan : di LAF
Dibuat 6 botol, masing-masing botol berisi 10ml
Volume = 6 x { volume + (10% x volume )}
= 6 x {10ml + (10%x 10ml )}
= 66ml
Perhitungan Tonisitas
E Tetrasiklin HCl = 0,12
Wtetrasiklin hcl = 1g / 100ml x
10ml
= 0,1g
V = {∑ ( W x E)tetrasiklin} x
111,11
= ( 0,1 x
0,12) x 111,11
= 1,33332 mL
% Tonisitas = (1,33332mL /
10ml) x 0,9%
= 0,11999% → Hipotonis
Maka perlu penambahan Pengisotonis ex : NaCl
W = 0,9% – 0,11999%
= 0,78%
Penimbangan ( untuk 66ml)
· Tetrasiklin
HCl : 1% x 66ml = 0,66g
= 660mg
· NaCl : 0,78%
x 66ml = 0,5148 g
= 514,8 mg
POLIVINIL ALKOHOL
Formula Dasar 1: (Martindale ed 28 hal 376)
© Polivinil
alkohol 1,4 %
© NaCl 0,9 %
© Thiomersal
0,001 %
(Sterilisasi dengan otoklaf 120° 30 menit)
Formula Dasar 2:
Constituent % w/w
______________________________________
Glycerin 1.0
Propylene
glycol 0.5
HPMC 1.0
Boric
acid 0.300
Sodium
borate 0.035
NaCl 0.096
KCl
0.097
Edetate
disodium 0.030
Benzalkonium
chloride 0.021
Purified
water q.s. to 100%
______________________________________
Catatan: HPMC dapat di ganti
Polivinil alkohol (penambah viskositas)
Formula Pilihan:
ü Polivinil
alkohol 1,4 %
ü Benzalkonium
Cl 0,013 %
ü Disodium
Edetat 0,1 %
ü Aqua pi ad
10 ml
Benzalkonium klorida: Sebagai pengawet, dikombinasikan
dengan disodium edetat untuk meningkatkan aktivitasanti mikroba benzalkonium
klorida.
Yuki’S
Formula
Poli vinil alcohol 1,4 % ( Martin 28 hal 376)
Thiomersal 0,001 % ( cairan air mata)
NaCl q.s
Aqua pi ad.10 ml
Pembuatan : autoklaf 121 derajat 15 menit
Perhitungan:
Polivinil alcohol è bukan elektrolit è L =1,9
Thiamersal : elektrolit
uni-univalen è L = 3,4
TETES MATA BETAMETASON NATRIUM
Betametason
natrium fosfat 0,1%
Benzalkonium
klorida 0,01%
Dapar fosfat pH 8,0 ad 10 ml
(wadah botol tetes mata @ 10 ml)
Latar belakang pemilihan:
1. Benzalkonium
klorida digunakan sebagai pengawet. Fungsinya untuk mencegah rekontaminasi
mikroorganisme selam pemakaian, karena merupakan sediaan dosis ganda.
2. Digunakan dapar fosfat isotonis pH = 8,0, karena diketahui larutan
betametason natrium fosfat stabil dalam air pH= 8,0.
3. Teknik sterilisasi yang dipilih adalah aseptis karena betametason termasuk
kedalam golongan hormon steroid yang tidak stabil terhadap pemanasan.
Yuki’S
Tetes Mata Betametazon Na(
Martindale 28 hal 462)
- Betametazon Na.Fosfat 0,1 %
- Benzalkonium Cl 0,01%
- NaCl q.s
- Aqua pi ad. 10ml
pembuatan : aseptic
Sterilisasi : LAF
Perhitungan:
Betametason Na.Fosfat E= 17x
4,3
---- = 0,14
516,4
Tonisitas = (0,1% x 0,14 ) + (
0,02 % x 0,16)
= 0,0172 %
%NaCl = 0,9%-0,0172% =
0,8828g/100ml
Untuk 10 ml
= 10 ml x 0,8828 g = 0,08828 g
100 ml
NEOMISIN SULFAT
Formula dasar (Sterile Dosage Forms hal 381)
Neomisin Sulfat 10 %
Sodium metabisulfit 0,1%
Aqua p.i ad 10 ml
Formula rencana
Neomisin Sulfat 0,5 %
Sodium metabisulfit 0,5 %
Benzalkonium klorida 0,01 %
NaCl q.s
Aqua p.i ad 10 ml
Yuki’S
Tetes mata mengandung Neomisin
SO4 (2 botol)
Formula jadi
Neomisin SO4 35 mg
( ~ Neomisin) (Martindale 25 hal 1191 )
Benzalkonium klorida 0,01 %
Aqua pi ad 10 ml
Sterilisasi : Oven 98 º- 100º
selama 30 menit
Neomisin SO4 ( Uni – divalen )
710,6 mg x 35 mg = 40,5 mg → 0,405 %
614,6 mg
Perhitungan ekuivalen :
Neomisin SO4 = 710,6 mg
Neomisin = 614 mg
E= 17 x 4,3 = 0,103
710,6mg
Tonisitas = (
0,405 % x 0,103 )+ ( 0,01 % x 0,16 )
= 0,0433 %
% NaCl = 0,9 % - 0,0433 % =
0,8567 %
% 10 ml = 10 x 0,8567 =
0,0857 g NaCl
100
TETRAHIDROZOLIN HCl
FORMULA Dasar (ISO)
Tetrahydrozolinn HCl 0,05 %
Benzalkonium klorida 0,01 %
Asam Borat q.s
Aqua p.i ad 10
ml
Dasar pemilihan formula:
1. Tetrahydrozolin
HCl 0,05 %, karena volume normal air mata dalam mata 7 µl,dan mata yang, tidak
berkedip dapat memuat paling banyak 30 µl sedangkan pada obat tetes mata
biasanya 1-2 tetes (50-100 µl), jadi tetesan obat, dimasukkan kebanyakan akan
hilang, hingga dipilih konsentrasi maksimum yaitu 0,05% yang diharapkan dapat
memberikan efek maksimum untuk mengatasi iritasi mata.
2. Dipilih
benzalkonium klorida sebagai pengawet karena benzalkonium klorida adalah salah
satu pengawet yang mempunyai aktivitas antirmikroba dengan spektrum luas. Dosis
yang umum dipakai pada sediaan tetes mata adalah 0,01%.
3. Asam borat digunakan sebagai larutan dapar isotonis
Yuki’S
Formula jadi
Tetrahidrozolin
HCl 0,05%
Benzalkonium klorida
0,01%
NaCl qs
Aqua pi ad
10 ml
Latar Belakang :
-Tetrahidrozolin HCl
memberikan efek secara lokal sehingga diharapkan memberikan efek sebagai
antialergi dan anti iritasi secara cepat dengan konsentrasi 0,05%
#Dosis :0,01-0,05% (Martindale
P33, DI P 2703)
#Pembuatan : otoklaf
GENTAMISIN SO4
FORMULA
Gentamisin SO4 0,3 %
NaCl 0,38 %
Benzalkonium klorida 0,02 %
Na. Metabisulfit 0,1 %
Na. EDTA 0,1 %
Aqua Steril ad 10 ml
YUKI’S
Sediaan tetes mata Gentamisin
sulfat DI 88 P. 1513
Gentamisin sulfat 0,3 % ( setara
dengan gentamisin)
Benzalkonium Cl 0,01% ( E =
0,16)
NaCl q.s
Aqua pi ad.10 ml
Pembuatan : aseptic ( filtrasi)
Gentamisin sulfat => L= 4,3 (uni divalen)
E = 17. 4,3
-----
M
Dosis Gentamisin Sulfat
= BM Gentamisin SO4
----------------------------- X Dosis gentamisin
BM Gentamisin
TETES MATA NaCl + KCl
Formula rencana
Pilokarpin HCl
1%
Benzalkonium
klorida 0,01%
NaCl 0,6584%
Aqua steril ad 10mL
YUKI’S
NaCl 0,44%
KCl 0,08%
Benzalkonium klorida 0,02%
Aqua pi ad 10 ml
Untuk cairan pengganti cairan
mata
Sterilisasi akhir : Otoklaf
PILOKARPIN
Pilokarpin HCl 2 %
NaCl 0,3581 g
Dinatrii edetat 0,05 %
Benzalkonium klorida 0,01 %
Aqua p.i ad 10 ml
Dasar pemilihan formula :
1. Pemilihan
dosis Pilokarpin sebesar 2% karena konsentrasi teresebut masih masuk dalam rentang
dosis yang tertera pada literatur (1 – 4%)
2. Dipilih
Benzalkonium klorida sebagai pengawet karena Benzalkonium klorida adalah satu
pengawet yang mempunyai aktivitas antimikroba dengan spektrum luas selain itu
Benzalkonium klorida tidak OTT terhadap zat aktif (pilokarpin HCl) dan bahan
pembantu lainnya.
3. NaCl dipilih
sebagai bahan pengisotonis, karena NaCl tidak OTT tterhadap zat lainnya. Dan
NaCl merupakan zat yang aman digunakan untuk sediaan tetes mata.
4. Dinatrii
edetat dipilih sebagai chelating agent. Dengan penambahan Dinatrii edetat dapat
memperlama durasi zat aktif kontak dengan mata.
Yuki’s
Untuk glaukoma (Pilokarpin)
Formula jadi :
( Formula dasar Martindale 28 hal
1045)
Tiap 10 ml mengandung :
Pilokarpin HCl 1 %
Benzalkonium klorida 0,02 %
Dinatrium Edetat 0,05 %
Borax 0,1 %
NaCl qs
Aqua pi ad 10 ml
Sterilisasi : Otoklaf 121 ºC, 15
menit
Latar Belakang :
Borax sebagai buffer, karena pada
data stabilitas yang tercantum (Connors hal 565) menganjurkan pendaparan
larutan pilokarpin untuk mata pada pH 4-5 untuk stabilitas obat yang optimal
dan absorbsi obat pada kornea.
Dinatrii edetas sebagai agent
perkelat karena untuk mengikat logam yang mungkin ada dari alat-alat, karena
wadah gelas dapat membebaskan alkali yang dapat mengkatalisis hidrolisis
pilokarpin sehingga
TIMOLOL
Rencana Formula :




Perhitungan Tonisitas :
E NaCl Timolol
Maleat
= 17 L = 17 x 1,9 =
0,0747
M 432,5
Timolol = 0,5% x 0,0747 = 0,03735 %
Benzalkonium Cl = 0,013 % x 0,16 = 0,00208%
Disodium Edetat = 0,1% x 0,23 = 0,02300 % +
0,06243%
Dari perhitungan di atas, maka
diketahui bahwa rencana formula tersebut bersifat hipotonis.
Maka NaCl yang ditambahkan agar
isotonis (0,9%) = 0,9%-0,06243%
= 0,83757%
Formula Pilihan:




Yuki’S
Tetes mata Timolol maleat untuk
glaukoma
( Martindale 28 hal 1351 )
Timolol maleat 0,05 g
Benzalkonium klorida 0,0001 g
NaCl q.s
Aqua pi ad 10 ml
Sterilisasi :
Autoklaf
Dosis 0,25 % -
0,5 %
SULFASETAMID Na
Sulfasetamid
Na 10 %
Na
pirosulfit 0,1 %
Phenilhidrargin nitras 0,002%
Dinatrii edetas 0,01%
Aqua p.i ad 10 ml
Dasar pemilihan formula:
1. Digunakan
Sulfasetamid Na sebagai zat berkhasiat sebesar 10% karena volume normal air
mata dalam mata 7 µl,dan mata yang, tidak berkedip dapat memuat paling banyak
30 µl sedangkan pada obat tetes mata biasanya 1-2 tetes (50-100 µl), jadi
tetesan obat, dimasukkan kebanyakan akan hilang,
2. Dipilih Na
Pirosulfit sebagai antioksidan karena sulfasetamid Na tidak stabil terhadap
cahaya dan mudah teroksidasi sehingga warnanya dapat berubah.
3. Fenilmerkuri
nitras digunakan sebagai pengawet, untuk mencegah berkembangnya atau masuknya
mikroorganisme dengan tidak sengaja yang masuk ke dalam larutan ketika wadah
terbuka selama pemakaian.
4. Dinatrii edetas digunakan sebagai dapar untuk menjamin kestabilan obat
Yuki’S
Tetes Mata Sulfasetamid. Na
Formula jadi :
Sulfasetamid Na 10 %
Na. Metabisulfit 0,1 %
Dinatrium Edetat 0,1 %
Benzalkonium Cl 0,02 %
Latar Belakang :
Na. Metabisulfit : digunakan
sebagai antioksidan & untuk menghindari terjadinya pengendapan dari
Sulfacetamid Na.
Dinatrium Edetat untuk
meminimalkan terjadinya perubahan warna yang mungkin terjadi pada saat
pemanasan dan penyimpanan.
Pada sediaan tetes mata tidak
digunakan dapar dan pengisotonis, karena penggunaan tetes mata kurang dari 10
ml sehingga tidak diperlukan larutan yang isotonis dan isohidris.
Larutan tetes mata ini dapat
segera diencerkan oleh cairan mata.
ANTI ALERGI DAN IRITASI
Tiap 10 ml mengandung :
Tetrahydrozolin HCl 0.05 %
Benzalkonium klorida 0,01%
Aqua pi ad 10 ml
Dasar pemilihan formula :
· Tetrahydrozolin
HCl 0.05%, dipilih konsentrasi tersebut karena volume normal air dalam mata 7μl
dan mata yang tidak berkedip dapat memuat paling banyak 30 μl sedangkan pada
pemakaian obat tetes mata biasanya 1-2 tetes (50-100μl) jadi tetesan obat yang
dimasukkan kebanyakan akan hilang hingga dipilih konsentrasi maksimum yaitu
0,05% yang diharapkan dapat memberikan efek maksimum untuk mengatasi anti
iritasi dan alergi mata
· Tetrahydrozolin
HCl sebagai zat aktif, digunakan sebagai alergi dan anti iritasi. Dipilih
tetrahydrozolin HCl karena lebih mudah larut dalam air dan dengan konsentrasi
yang kecil sudah dapat memberikan efek. Tetrahydrozolin HCl juga memberikan
efek secara lokal bukan sistemik hingga diharapkan efeknya akan cepat tercapai
· Dipilih
benzalkonium klorida sebagai pengawet karena benzalkonium klorida adalah salah
satu pengawet yang mempunyai aktivitas antimikroba dengan spectrum luas. Dosis
yang umum dipakai pada sediaan tetes mata adalah 0,01%.
Yuki’s
Tetes mata Tetrahidrozolin HCl
Formula jadi
Tetrahidrozolin HCl 0,05%
Benzalkonium klorida 0,01%
NaCl qs
Aqua pi ad 10 ml
Latar Belakang :
Tetrahidrozolin HCl memberikan
efek secara lokal sehingga diharapkan memberikan efek sebagai antialergi dan
anti iritasi secara cepat dengan konsentrasi 0,05%
#Dosis :0,01-0,05% (Martindale
P33, DI P 2703)
#Pembuatan : otoklaf
OBAT TETES ANESTETIK LOKAL
Tiap botol ( 10 ml ) mengandung :
Tetrakain Hidroklorida 0,5 %
Benzalkonium Klorida 0,01 %
NaCl 0,8084 %
Aquadest ad 10 ml
Dasar Pemilihan Formula
· Tetrakain
Hidroklorida digunakan secara topikal pada mata sebagai anastetik lokal dengan
dosis 0,5 %. Kecepatan anastetik Tetrakain Hidroklorida adalah 25 detik
sehingga dapat dengan cepat menimbulkan efek anastetik yang diinginkan dan
mempunyai durasi aksi selama 15 menit atau lebih.
· Dipilih benzalkonium klorida sebagai pengawet karena benzalkonium klorida
adalah salah satu pengawet yang mempunyai aktivitas antimikroba dengan spektrum
luas dan dengan kelarutan sangat mudah larut dalam air. Dosis yang umum dipakai pada sedian
tetes mata adalah 0,01 %.
· NaCl
ditambahkan karena formula yang dibuat hipotonis jadi untuk membuat sediaan
isotonis perlu ditambahkan NaCl
Yuki’S
CAIRAN PENGGANTI AIR MATA
Rancangan Formula Dasar
© Polivinil
alkohol 1,4 %
© Benzalkonium
Cl 0,01 %
© Dapar fosfat
Ph 7,4 ad 10 ml
( Wadah botol tetes mata @ 10
ml )
(Sterilisasi dengan otoklaf 120°
C 30 menit)
PERHITUNGAN TONISITAS
Pembuatan dapar fosfat isotonis
PH 7,4 ad 90 ml
Larutan NaH2PO4 0,8 %
= 0,8 x 90 ml = 0,72 g =
720 mg ad 90 ml aq pi
100
Larutan Na2HPO4 0,947 %
= 0,947 x 90 ml
100
= 0,8523 g
= 852,3 mg ad 90 ml aq pi
Jadi dapar fosfat isotonis PH 7,4
terdiri dari :
Lar NaH2PO4 0,8 % = 20 ml
x 90 ml = 18 ml
100 ml
Lar Na2HPO4 0,947 % = 80 ml
x 90 ml = 72 ml
100 ml
NaCl 0,44 g / 100 ml
= 0,44 g x 90 ml = 0,396 g
= 396 mg
100 ml
Pembuatan dapar fosfat
NaCl + 18 ml Lar NaH2PO4 + 72
ml Lar Na2HPO4, campur ad homogen
Formula Jadi :
Tiap ml mengandung :
ü Polivinil
alkohol 1,4 %
ü Benzalkonium
Cl 0,01 %
ü Dapar fosfat
PH 7,4 ad 10 ml
Yuki’S
Formula
Poli vinil alcohol 1,4 % ( Martin 28 hal 376)
Thiomersal 0,001 % ( cairan air mata)
NaCl q.s
Aqua pi ad.10 ml
Pembuatan : autoklaf 121 derajat 15 menit
Perhitungan:
Polivinil alcohol è bukan elektrolit è L =1,9
Thiamersal : elektrolit
uni-univalen è L = 3,4
ANTI GLAUKOMA
Formula I
|
Formula II
|
Epinefrin
HCl 1 %
|
Epinefrin
HCl 1 %
|
Benzalkonium
klorida 0,01 %
|
Benzalkonium
klorida 0,01 %
|
Edetat
dinatrium 0,1 %
|
Edetat
dinatrium 0,1 %
|
Na.
Metabisulfit 0,5 %
|
Na.
Metabisulfit 0,1 %
|
NaCl q.s
|
NaCl q.s
|
Aqua pro
injeksi ad 10 ml
|
Aqua pro
injeksi ad 10 ml
|
Usulan formula
Epinefrin HCl 1 %
|
Benzalkonium klorida 0,01 %
|
Edetat dinatrium 0,1 %
|
Na. Metabisulfit 0,5 %
NaCl q.s
|
Aqua pro injeksi ad 10 ml
|
Wadah : botol tetes mata
Volume : 10 ml
Dosis : 1 - 2 tetes, sekali atau
dua kali sehari
Pemakaian : Diteteskan pada mata
Alasan pemilihan formula
1. Epinefrin
digunakan sebagai antiglaukoma karena dengan dosis yang kecil efektif untuk
mengobati glaucoma dan tidak menimbulkan siklopegia. Epinefrin yang
digunakan adalah epinefrin HCl karena larut dalam air.
2. Benzalkonium klorida digunakan sebagai pengawet karena obat tetes mata ini
dengan pemakaian dosis ganda. Selain itu benzalkonium klorida stabil pada rentang pH
yang lebar.
3. Natrium
metabisulfit digunakan sebagai antioksidan untuk mencegah oksidasi pada
epinefrin HCl (Martindale hal.1291, Handbook of excipient hal. 451)
4. Edetat
dinatrium digunakan sebagai sinergis anti oksidan untuk meningkatkan kerja anti
oksidan Na. metabisulfit. Dapat menstabilkan epinefrin. Dan memilik efek anti
mikroba denggan dikombinasi dengan pengawet lain seperti benzalkonium klorida.
5. NaCl.
Ditambahkan karena formula yang dibuat hipotonis jadi untuk membuat sediaan
tersebut menjadi isotonis atau hipertonis diperlukan NaCl.
Perhitungan tonisitas
E epinefrin = 0,29
E Na.metabisulfit = 0,67
E benzalkonium klorida = 0,16
E Na.edetat = 0,23
Epinefrin = 0,29 x 1% = 0,29 %
Na. metabisulfit = 0,67 x 0,5 % = 0,335 %
Benzalkonium klorida = 0,16 x 0,01 % = 0,0016%
Na. edetat = 0,23 x 0,1 % = 0,023%
% Tonisitas
= 0,29 + 0,335 + 0,0016 + 0,023 = 0,6496
“ Maka perlu ditambahkan NaCl sebagai pengisotonis.”
Yuki’s
Tetes mata Epinefrin
Formula jadi
Epinefrin bitartrat 1%
(Martindale P4)
Na. Metabisulfit 0,1%
Benzalkonium Cl 0,01%
Asam borat 1,3%
Aqua p.i ad 10 ml
L.B. : sterilisasi : otoklaf
Indikasi : u/ mengurngi tekanan
intraokular dalam glaukoma yg ringan
Dosis : 1g dalam 100 ml (!%)
Perhitungan :
E Epinefrin bitartrat = 0,18%
E Na metabisulfit = 0,61%
E Benzalkonium Cl = 0,16%
E Asam borat = 0,5%
Asam borat 1,3% didapat dari :
= 0,9% - [(1% x 0,18) +(0,1% x
0,61) + (0,01% x 0,16)]
=0,6574%
Jadi = 0,6574/0,5 x 1% = 1,3%
(digunakan u/ mengisotonis
larutan)
MIDRIATIK
Contoh Formula (Martindale 28 hal 292):
Atropin
Sulfat 1 g
Natrium
Klorida 700 mg
Benzalkonium
Klorida 0,02 ml
Dinatrum
Edeta 50 mg
Aqua pro
injeksi ad 100 ml
Rancangan Formula:
Atropin Sulfat
1 %
NaCl qs
Benzalkonium
Klorida 0,02 %
Dinatrium Edeta
0,05 %
Aqua pro injeksi
ad 10 ml
Latar belakang pemilihan formula:
1. Atropin Sulfat dipilih sebagai zat aktif yang ,empunyai khasia untuk
menimbulkan efek midriasis.
2. NaCl digunakan untuk membuat larutan menjadi isotonis, sehingga tonisitas
larutan obat sama dengan tonisitas cairan mata sehingga tidak menimbulkan rasa
perih saat penggunaaan.
3. Benzalkonium Korida digunakan karena merupakan salah satu pengawet larutan
untuk mata, yang mempunyai aktivitas antimikroba dengan spektrum yang luas dan
juga pada sediaan ini menggunakan dosis ganda.
4. Dinatrium Edeta digunakan sebagai zat pengkelat karena untuk mengikat
logam-logam yang mungkin ada dari bahan-bahan, alat-alat atau pada pembuatan
dan juga karena preparat mata tidak boleh mengandung logam.
5. Aqua pro injeksi digunakan sebagai pelarut karena bahan-bahan yang
digunakan larut dalam pelarut ini.
Yuki’S
Tetes mata fenilefrin HCl
Formula jadi
Fenilefrin HCl
10% (u/ org dws)
Benzalkonium
klorida 0,01%
Sodium sitrat
0,3%
Natrium
metabisulfit 0,1%
Aqua p.i ad 10
ml
Latar Belakang :
Indikasi : midriatik,
dosis : 0,1-10%
Dekongestan konjungtiva
Sodium sitrat :
untuk mengadjust pH/buffering
agent (0,3-2%)
Natrium metabisulfit :
antioksidan (mudah teroksidasi)
Sterilisasi : otoklaf 121ºC, 15
menit
Obat tetes mata mengandung
atropine sulfat ( 2 botol)
*) formula jadi
Atropine SO4
1% (DI.1566)
Benzalkonium
Cl 0,01%
NaCl q.s
Aqua pi ad
10 ml
latar belakang
- Atropin SO4 untuk
menimbulkan efek midriasis mata pada pemeriksaan retina, kornea
& pengukuran refraktif mata.
& pengukuran refraktif mata.
- Benzolkonium Cl sebagai
pengawet
- NaCl : pengisotonis
*) Sterilisasi : Autoklaf
NB : digunakan 1 tetes 1 jam
sebelum pemeriksaan.
POLIMIKSIN
FORMULA
Polimiksin B Sulfat 15.000
unit/ml
Benzalkonium C l 0,01%
NaCl qs
Aquadest ad 10 ml
Perhitungan tonisitas
Polimiksin
=
= 


= 1,5 gr/100ml
Isotonis = 1,5 % x 0,09 = 0,135%
Benzalkonium = 0,01 x 0,16 =
0,0016%
Jadi NaCl yang dibutuhkan agar
isotonis
= 0,9% - (0,135 + 0,0016)
= 0,9% - 0,1366%
= 0,7634%
Formula jadi
Polimiksin B
Sufat 1,5%
Benzalkonium Klorida
0,01%
NaCl 0,7634%
Aquadest ad
10ml
Yuki’S
Tetes mata Polimiksin
Polimiksin B sulfate 100.000
units ( DI 1516 )
Benzalkonium klorida 0,01 %
NaCl q.s
Dapar Fosfat pH 6,4 ad 10 ml ( FI
IV 1144 )
Latar Belakang
- Polimiksin B sulfat sbg zat aktif u/ infeksi mata
- Dapar Fosfat pH 6,4 , krn pd pH alkali tidak stabil. Stabil pd pH 5
– 7,5 ( DI 88 hal 1516 )
- Larut harus digunakan tidak lebih dari 3 hari ( karena lebih stabil pd
keadaan kering )→ dibuat rekons ( Martindale 28 hal 1204 )
1 mg Polimiksin
& Sulfat ~ 10.000 units
Jadi = 100.000 unit x 1 mg = 10 mg
10.000 unit
* E polimiksin = 17 x L = 17 x 4,3
M ?
Teknik Pembuatan Aseptis ( LAF )
Zat padat → radiasi γ
ZnSO4
Yuki’S
*) Tetes mata ZnSO4
Formula ( E NaCl = 0,15)
ZnSO4 0,25 % (martindale 28 P 945)
Fenil merkuri borat 0,01 %
Aqua pi ad 10 ml.
MATA KERING
Rancangan Formula :
NaCl 0,9%
PVA 0,25%
Benzalkonium klorida 0,01%
Aqua pro injeksi ad.10 ml
latar belakang pemilihan :
· NaCl bersifat isotonik dan berguna untuk membersihkan organ tubuh dan
jaringan tubuh lainnya termasuk mata, oleh karena itu untuk mengatasi mata
kering dapat dipakai cairan NaCl 0,9% yang isotonis yang hampir sama dengan
cairan pada mata.
· PVA bersifat meningkatkan viskositas cairan obat sehingga obat dapat
bertahan lebih lama di mata. Maka dalam pemakaiannya diharapkan tidak terlalu
sesering mungkin.
· Benzalkonium klorida digunakan karena lebih aman dan lebih spesifik untuk
obat tetes mata dibanding pengawet lain tapi tidak boleh digunakan untuk obat
yang mengandung anestesi lokal. Benzalkonium klorida juga merupakan salah satu
zat tambahan untuk menstabilkan lapisan lemak pada mata dan membran epitel
kornea.
NB. NaCL NYA KONSENTRASINYA
DIKURANGI AJA.KARENA PVA DAN BENZAL BS NAEKIN TONIITAS
Tetes mata Hidrokortison Asetat ( martindale 28 hal
475)
Yuki’S
Hidrokortison asetat 0,5 %
Na CMC 0,05%
Fenilmerkuri nitrat 0,002 %
NaCl ad.10 ml
*Pembuatan Tehnis Aseptis (
Filtrasi)
Untuk radang mata ringan – sedang
Perhitungan :
- Hidrokortison asetat elektrolit
lemah => L=2
E NaCl hidrokortison asetat
(elektrolit lemah)
= 17 L/M = 17 X 2/404,5 = 0,084
ENaCl Phenylmercury nitrat( uni di valen)
= 17x 4,3/634,45 = 0,12
% = (0,5 % x 0,084) + ( 0,002
% x 0,12)
= hipotonis
% NaCl = 0,9 % - 0,042% =
0,858 %
Gr NaCl = 0,0858 gr
Ampul digoksin ( obat gagal
jantung) (iv)
Digoksin 250µg
( martin hal 537)
Alcohol 10 % (
DI 88 hal 676)
Propilen glikol
40 %
Aqua pi ad 1 ml
Penimbangan ( 10 ampul)
V = ( n+2 ) v + (2x3)
= (10 + 2) 1,1 +( 6)
= 19,2 ml ~ 20 ml
Digoksin = 2902 /1ml x 250 µg =
5000µg = 5 mg
Pengenceran :
Timbang 10 mg digoksin dilarutkan
dalam 10 ml pelarut campur alcohol 10 %
Propilen glikol 40 % dan air 50 %
Lalu,Pipet 5 ml masukkan ke dalm
campuran pelarut yang sama sebanyak 15 ml
Pembuatan sterilisasi akhir:
autoklaf
Tetes mata yang mengandung
neomisin SO4
Neomisin SO4 35 mg (~ neomisin)
( martindale 1191)
Benzalkonium
Cl 0,01 %
NaCl q.s
Aqua pi ad
10 ml
Pembuatan : oven 98 - 100® C,
30 mnt
BM neomisin = 614,6
BM Neomisin SO4 = 710,6
710,6/614,6 x 35 mg = 40,5 mg
E NaCl neomisin sulfat = 17
x4,3/710,6 = 0,103
Penimbangan:
Neomisin SO4 = 35 mg = 0,035 g
Benzalkonium Cl = 0,01/100 x 10 = 0,001 g = 1 mg
V= [ ( 0,040 x 0,103) + ( 0,001 x 0,16 )] x111,1
= 0,481 ml
% = 0,0481/10 ml x 0,9% = 0,0433 %
% NaCl = 0,9% - 0,0433 % = 0,857%
NaCl = 0,0857 gr
OBAT TETES MATA DIFENHIDRAMIN HCl
Rencana formula
Difenhidramin
HCl 1%
NaCl 0,9%
Benzalkonium Cl
0,01%
Aqua steril ad
10 ml
Formula jadi
Difenhidramin
HCl 1%
Benzalkonium Cl
0,01%
NaCl 0,78%
Aqua steril ad
10 ml
MIOTIKA
Formula dasar
Pilokarpin HCl 1%
Benzalkonium klorida 0,01%
NaCl q.s
Aqua steril ad 10mL
PERHITUNGAN TONISITAS
Nilai ekivalensi bahan yang digunakan
Bahan
|
Ekivalensi
|
Pilokarpin HCl
|
0,24
|
Benzalkonium klorida
|
0,16
|
Natrium klorida
|
1,00
|
Pilokarpin HCl = 1% x E Pilokarpin HCl = 1 % x 0,24
= 0,24 %
Benzalkonium klorida
= 0,01% x E Benzalkonium klorida
= 0,01% x 0,16
= 0,0016%
NaCl = 0,9% - 0,24% - 0,0016%
= 0,6584%
Formula rencana
Pilokarpin HCl 1%
Benzalkonium klorida 0,01%
NaCl 0,6584%
Aqua steril
ad 10mL
Injeksi Vit D → IM,
u/difensiasi Vit D, Malabsorbsi
(yuki punya, ampul)
Vit D 250 µg ( DI 88 hal 2115 )
BHT 0,03 %
Oleum Arachidis ad 1 ml
Pembuatan Aseptis
Sterilisasi bahan : zat aktif + BHT → radiasi γ
Oleum arachidis → oven
Wadah : Ampul Coklat aliri gas
inert
Langganan:
Postingan (Atom)