Jumat, 02 Oktober 2015

PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT

PERHITUNGAN  KEBUTUHAN OBAT

Menentukan kebutuhan obat adalah hal yang harus dibuat, baik di Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD)  ataupun di Unit Pengelolaan Obat/ Gudang Farmasi Kabupaten/Kota. Masalah kekosongan obat atau kelebihan obat dapat terjadi apabila informasi semata-mata hanya berdasarkan informasi yang teoritis kebutuhan pengobatan.
Dengan koordinasi dalam proses pencernaan untuk pengadaan obat secara terpadu melalui tahapan seperti diatas, maka diharapkan obat yang direncenakan dapat tepat jenis dan tepat jumlah serta tepat waktu.
Cara terbaik untuk menentukan kebutuhan obat, adalah dengan Pendekatan, dapat dilakukan melalui metoda :
a.    Metoda Konsumsi
b.    Metoda Morbiditas

A.   Metoda Konsumsi
Didasarkan atas analisa data pemakai obat tahun sebelumnya.
Untuk menghitung jumlah obat yang dibutuhkan berdasarkan metoda konsumsi perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut:
1.    Pengumpulan dan pengolahan data.
2.    Analisa data untuk informasi dan evaluasi.
3.    Perhitungan perkiraan kebutuhan obat.
4.    Penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana.
       Jenis data untuk metoda konsumsi :
-       Alokasi dana
-       Daftar obat
-       Stok awal
-       Penerimaan
-       Pengeluaran
-       Sisa stok
-       Obat hilang / rusak, kadaluarsa
-       Kekosongan obat
-       Pemakaian rata – rata / pergerakan obat per tahun
-       Lead time
-       Stok pengaman
-       Perkembangan pola kunjungan
       Contoh : Selama tahun 2013 (Januari – Desember) pemakaian Paracetamol tablet sebanyak 2.500.000 tablet untuk pemakaian selama 10 (sepuluh) bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 2 (dua) bulan. Sisa stok per 31 Desember 2013 adalah 100.000 tablet.
a.    Pemakaian rata – rata Paracetamol tablet per bulan tahun 2013 adalah : 2.500.000 tablet / 10 = 250.000 tablet.
b.    Pemakaian Paracetamol tahun 2013 ( 12 bulan ) = 250.000 x 12 bulan = 3.000.000 tablet.
c.    Pada umumnya stok pengaman berkisar antara 10% - 20% (termasuk untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan kunjungan). Misalkan berdasarkan evaluasi data diperkirakan 20% = 20% x 3.000.000 tablet = 600.000 tablet.
d.    Pada umumnya Lead time berkisar antara 3 s/d 6 bulan. Misalkan lead time diperkirakan 3 bulan = 3 x 250.000 = 750.000 tablet.
e.    Kebutuhan Paracetamol tahun 2013 adalah = b + c + d, yaitu: 3.000.000 tablet + 600.000 tablet + 750.000 tablet = 4.350.000 tablet.
f.     Rencana pengadaan Paracetamol untuk tahun 2014 adalah : hasil perhitungan kebutuhan (e) – sisa stok = 4.350.000 tablet – 100.000 tablet = 4.250.000 tablet = 4250 kaleng/botol @1000 tablet.

B.   Metoda Morbiditas
Metoda morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit, perkiraan kenaikan kunjungan, stok pengaman dan waktu tunggu. Langkah – langkah dalam metoda ini adalah:
1.    Menentukan jumlah penduduk yang dilayani.
2.    Menentukan jumlah kunjungan kasus berdasarkan frekuensi penyakit.
3.    Menyediakan standar / pedoman pengobatan yang digunakan.
4.    Menghitung perkiraan kebutuhan obat.
5.    Penyesuaian dengan alokasi dana yang tersedia.
Data yang perlu dipersiapkan untuk perhitungan metoda Morbiditas :
-       Perkiraan jumlah populasi
-       Komposisi demografi dari populasi yang akan diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin untuk kelompok umur antara :
o   0 – 4 tahun
o   5 – 14 tahun
o   15 – 44 tahun
o   ≥45 tahun
-       Menetapkan pola morbiditas penyakit berdasarkan kelompok umur dan rata – rata serangan penyakit.
-       Hitung frekuensi kejadian masing – masing penyakit per tahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada.
-       Menghitung perkiraan jumlah obat X jenis obat untuk setiap diagnosa, yang sesuai dengan standar pengobatan.
-       Untuk menghitung jenis, jumlah, dosis, frekuensi gunakan pedoman pengobatan untuk menentukan jenis, jumlah, dosis, frekuensi dan lama pemberian obat untuk setiap penyakit / kasus.
       Contoh :
a.    Menghitunng masing – masing obat yang diperlukan per penyakit.
Berdasarkan pedoman pengobatan penyakit Diare Akut maka sebagai contoh perhitungan adalah :
-       Anak – anak
Satu episode diperlukan 15 (lima belas) bungkus oralit @200ml. Jumlah episode 18.000 kasus. Maka jumlah oralit yang diperlukan = 18.000 x 15 bungkus = 270.000 bungkus @200ml.
-       Dewasa
Satu episode diperlukan 6 (enam) bungkus oralit @1 liter. Jumlah episode 10.800 kasus. Maka jumlah oralit yang diperlukan = 10.800 x 6 bungkus = 64.800 bungkus @1000ml / 1 liter.
b.    Pengelompokan dan penjumlahan masing – masing obat (hasil langkah a)
Contoh:
Tetrasiklin kapsul 250mg digunakan pada kasus penyakit:
Berdasarkan langkah pada butir a, diperoleh obat untuk :
-       Kolera diperlukan                = 3.000 kapsul
-       Desentri diperlukan             = 5.000 kapsul
-       Amubiassis diperlukan       = 1.000 kapsul
-       Infeksi saluran kemih         = 2.000 kapsul
-       Penyakit kulit diperlukan   =     500 kapsul
Jumlah Tetrasiklin yang diperlukan = 11.500 kapsul
c.    Menghitung jumlah kebutuhan obat yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor antara lain :
-       Peningkatan kunjungan
-       Lead time
-       Stok pengaman
d.    Menghitung jumlah yang harus diadakan tahun anggaran yang akan datang = Kebutuhan obat yang akan datang – sisa stok

Perbandingan Metoda Konsumsi dan Metoda Morbiditas
KONSUMSI
MORBIDITAS
1.    Pilihan pertama dalam perencanaan dan pengadaan.
2.    Lebih mudah dalam perhitungan.
3.    Lebih cepat dalam perhitungan.
4.    Kurang tepat/akurat dalam perhitungan.
5.    Kurang tepat dalam penentuan jenis dan kuantum.
6.    Mendukung ketidakrasionalan dalam penggunaan obat.
1.    Lebih akurat dalam perhitungan.
2.    Lebih mendekati kebutuhan.
3.    Pengobatan rasional.
4.    Perhitungan lebih rumit.
5.    Data yang diperlukan;
a.    Kunjungan pasien
b.    10 besar pola penyakit
c.    Persentase dewasa dan anak – anak
6.    Tidak digunakan untuk semua jenis penyakit.


4 komentar: