PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT
Menentukan
kebutuhan obat adalah hal yang harus dibuat, baik di Pelayanan Kesehatan Dasar
(PKD) ataupun di Unit Pengelolaan Obat/
Gudang Farmasi Kabupaten/Kota. Masalah kekosongan obat atau kelebihan obat
dapat terjadi apabila informasi semata-mata hanya berdasarkan informasi yang
teoritis kebutuhan pengobatan.
Dengan
koordinasi dalam proses pencernaan untuk pengadaan obat secara terpadu melalui
tahapan seperti diatas, maka diharapkan obat yang direncenakan dapat tepat jenis
dan tepat jumlah serta tepat waktu.
Cara
terbaik untuk menentukan kebutuhan obat, adalah dengan Pendekatan, dapat
dilakukan melalui metoda :
a. Metoda
Konsumsi
b. Metoda
Morbiditas
A.
Metoda Konsumsi
Didasarkan atas analisa data
pemakai obat tahun sebelumnya.
Untuk menghitung jumlah obat
yang dibutuhkan berdasarkan metoda konsumsi perlu diperhatikan hal – hal
sebagai berikut:
1.
Pengumpulan dan pengolahan data.
2.
Analisa data untuk informasi dan evaluasi.
3.
Perhitungan perkiraan kebutuhan obat.
4. Penyesuaian
jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana.
Jenis data untuk metoda konsumsi :
- Alokasi
dana
- Daftar
obat
- Stok
awal
- Penerimaan
- Pengeluaran
- Sisa
stok
- Obat
hilang / rusak, kadaluarsa
- Kekosongan
obat
- Pemakaian
rata – rata / pergerakan obat per tahun
- Lead
time
- Stok
pengaman
- Perkembangan
pola kunjungan
Contoh : Selama tahun 2013 (Januari –
Desember) pemakaian Paracetamol tablet sebanyak 2.500.000 tablet untuk
pemakaian selama 10 (sepuluh) bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 2 (dua)
bulan. Sisa stok per 31 Desember 2013 adalah 100.000 tablet.
a. Pemakaian
rata – rata Paracetamol tablet per bulan tahun 2013 adalah : 2.500.000 tablet /
10 = 250.000 tablet.
b. Pemakaian
Paracetamol tahun 2013 ( 12 bulan ) = 250.000 x 12 bulan = 3.000.000 tablet.
c. Pada
umumnya stok pengaman berkisar antara 10% - 20% (termasuk untuk mengantisipasi
kemungkinan kenaikan kunjungan). Misalkan berdasarkan evaluasi data
diperkirakan 20% = 20% x 3.000.000 tablet = 600.000 tablet.
d. Pada
umumnya Lead time berkisar antara 3 s/d 6 bulan. Misalkan lead time
diperkirakan 3 bulan = 3 x 250.000 = 750.000 tablet.
e. Kebutuhan
Paracetamol tahun 2013 adalah = b + c + d, yaitu: 3.000.000 tablet + 600.000
tablet + 750.000 tablet = 4.350.000 tablet.
f. Rencana
pengadaan Paracetamol untuk tahun 2014 adalah : hasil perhitungan kebutuhan (e)
– sisa stok = 4.350.000 tablet – 100.000 tablet = 4.250.000 tablet = 4250
kaleng/botol @1000 tablet.
B. Metoda
Morbiditas
Metoda
morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit,
perkiraan kenaikan kunjungan, stok pengaman dan waktu tunggu. Langkah – langkah
dalam metoda ini adalah:
1.
Menentukan jumlah penduduk yang dilayani.
2.
Menentukan jumlah kunjungan kasus berdasarkan
frekuensi penyakit.
3.
Menyediakan standar / pedoman pengobatan yang
digunakan.
4.
Menghitung perkiraan kebutuhan obat.
5. Penyesuaian
dengan alokasi dana yang tersedia.
Data
yang perlu dipersiapkan untuk perhitungan metoda Morbiditas :
- Perkiraan
jumlah populasi
- Komposisi
demografi dari populasi yang akan diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin
untuk kelompok umur antara :
o
0 – 4 tahun
o
5 – 14 tahun
o
15 – 44 tahun
o
≥45 tahun
- Menetapkan
pola morbiditas penyakit berdasarkan kelompok umur dan rata – rata serangan
penyakit.
- Hitung
frekuensi kejadian masing – masing penyakit per tahun untuk seluruh populasi
pada kelompok umur yang ada.
- Menghitung
perkiraan jumlah obat X jenis obat untuk setiap diagnosa, yang sesuai dengan
standar pengobatan.
- Untuk
menghitung jenis, jumlah, dosis, frekuensi gunakan pedoman pengobatan untuk
menentukan jenis, jumlah, dosis, frekuensi dan lama pemberian obat untuk setiap
penyakit / kasus.
Contoh :
a. Menghitunng
masing – masing obat yang diperlukan per penyakit.
Berdasarkan
pedoman pengobatan penyakit Diare Akut maka sebagai contoh perhitungan adalah :
-
Anak – anak
Satu episode diperlukan 15 (lima
belas) bungkus oralit @200ml. Jumlah episode 18.000 kasus. Maka jumlah oralit
yang diperlukan = 18.000 x 15 bungkus = 270.000 bungkus @200ml.
-
Dewasa
Satu episode diperlukan 6
(enam) bungkus oralit @1 liter. Jumlah episode 10.800 kasus. Maka jumlah oralit
yang diperlukan = 10.800 x 6 bungkus = 64.800 bungkus @1000ml / 1 liter.
b. Pengelompokan
dan penjumlahan masing – masing obat (hasil langkah a)
Contoh:
Tetrasiklin
kapsul 250mg digunakan pada kasus penyakit:
Berdasarkan
langkah pada butir a, diperoleh obat untuk :
- Kolera
diperlukan = 3.000 kapsul
- Desentri
diperlukan = 5.000 kapsul
- Amubiassis
diperlukan = 1.000 kapsul
- Infeksi
saluran kemih = 2.000 kapsul
- Penyakit
kulit diperlukan = 500 kapsul
Jumlah
Tetrasiklin yang diperlukan = 11.500 kapsul
c. Menghitung
jumlah kebutuhan obat yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor antara
lain :
- Peningkatan
kunjungan
- Lead
time
- Stok
pengaman
d. Menghitung
jumlah yang harus diadakan tahun anggaran yang akan datang = Kebutuhan obat
yang akan datang – sisa stok
Perbandingan
Metoda Konsumsi dan Metoda Morbiditas
KONSUMSI
|
MORBIDITAS
|
1.
Pilihan pertama dalam perencanaan dan pengadaan.
2.
Lebih mudah dalam perhitungan.
3.
Lebih cepat dalam perhitungan.
4.
Kurang tepat/akurat dalam perhitungan.
5.
Kurang tepat dalam penentuan jenis dan kuantum.
6.
Mendukung ketidakrasionalan dalam penggunaan obat.
|
1.
Lebih akurat dalam perhitungan.
2.
Lebih mendekati kebutuhan.
3.
Pengobatan rasional.
4.
Perhitungan lebih rumit.
5.
Data yang diperlukan;
a.
Kunjungan pasien
b.
10 besar pola penyakit
c.
Persentase dewasa dan anak – anak
|
Thankyou infox yah
BalasHapusThankyou infox yah
BalasHapusThanks for information
BalasHapusMakasih yaaa
BalasHapus